ANATOMI PADA SISTEM REPRODUKSI, HORMON-HORMON PADA SISTEM REPRODUKSI DAN SIKLUS MENSTRUASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada
yang istimewa di dalam tubuh seorang wanita dibandingkan kaum lelaki, yaitu
kemampuan untuk membesarkan janin dalam rahimnya. Sebenarnya
perbedaan antara laki laki dan perempuan adalah pada rahimnya. Tapi selain
rahim, organ lainnya juga sangat menentukan keberhasilan seorang wanita untuk
dapat hamil dan membesarkan janin dalam rahimnya karena organ yang satu dengan
yang lainnya saling berhubungan sehingga proses kehamilan yang fisiologis dapat
terjadi. Pada dasarnya alat reproduksi wanita dibedakan
menjadi 2, yaitu alat reproduksi eksterna dan interna. Alat reproduksi eksterna
yaitu alat reproduksi yang terletak dan tampak dari luar. Dan alat reproduksi
interna yaitu alat reproduksi wanita yang terletak di bagian dalam tubuh
wanita.
Dalam
merencanakan, melakukan dan mengevaluasi asuhan atau perawatan yang akan
dilakukan pada wanita, baik dalam asuhan kehamilan, persalinan, nifas, manpun
dalam pelayanan kesehatan reproduksi dan KB, sangat penting bagi kita sebagai
calon bidan atau tenaga kesehatan untuk mengetahui struktur dan anatomi alat
reproduksi wanita. Sehingga kita dapat memberikan asuhan yang benar,
maksimal dan berkualitas pada wanita.
BAB II
SISTEM REPRODUKSI
A. Anatomi Pada Sistem Reproduksi
- Anatomi Sistem Reproduksi Pada Wanita ”Genetalia Eksterna”
Organ reproduksi eksterna pada wanita sering
disebut vulva, mencakup semua organ yang dapat terlihat dari luar. Bentuk vulva
pada masing masing wanita bervariasi, tapi pada dasarnya alat alat
reproduksinya sama saja
a.
Mons Pubis/
Mons Veneris
Mons Pubis, Labia Mayora, Labia
Minora
a) Bagian yang menonjol yang banyak berisi
jaringan lemak yang terletak dipermukaan anterior simpisis pubis
b)
Setelah pubertas, kulit mons veneris ditutup
oleh rambut-rambut
c) Seiring peningkatan usia,
jumlah jaringan lemak ditubuh wanita akan berkurang dan rambut
pubis akan menipis
b. Labia Mayora
a) Berupa
dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong dan menonjol yang berasal dari mons veneris
dan berjalan kebawah dan kebelakang yang mengelilingi labia minora.
b) Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian
luar yang menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut,dan bagian dalam
menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea
c) Labia mayora kiri dan kanan bersatu di
bagian belakang dan batas depan dari perinium disebut Commisura
posterior/frenulum.
d) Homolog dengan skrotum pada laki laki
c. Labia Minora
a) Merupakan dua buah lipatan jaringan yang
pipih dan berwarna kemerahan yang terlihat jika labia mayora dibuka.
b) Pertemuan
lipatan labia minora kiri dan kanan di bagian atas disebut preputium
klitoris, dan di bagian bawah disebut frenulum klitoris.
c)
Pada bagian inferior kedua lipatan labia
minora memanjang mendekati garis tengah dan menyatu dengan
fuorchette.
d.
Clitoris/ Klentit
Add caption |
a) Merupakan
suatu tanggul berbentuk silinder dan erektil yang terletak di ujung superior vulva
b) Mengandung banyak urat-urat saraf sensoris dan
pembuluh pembuluh darah.
c) Jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang
banyak membuat klitoris sangat sensitif terhadap suhu, sentuhan
dan sensasi tekanan. Fungsi utama
klitoris adalah menstimulasi dan
meningkatkan keregangan seksual.
d) Ujung badan klitoris dinamai Glans dan
lebih sensitif dari pada badannya
e) Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm dan
bagian yang terlihat adalah sekitar 6x6 mm atau kurang pada saat tidak
terangsang dan akan membesar jjika secara seksual terangsang.
f)
Klitoris analog dengan penis
pada laki-laki
e. Vestibulum
Vestibulum
a)
Merupakan rongga yang
sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior
oleh klitoris dan dorsal oleh fourchet.
b)
Vestibulum merupakan
muara muara dari 6 buah lubang yaitu vagina, urethra, 2
muara kelenjar bartolini yang terdapat di samping dan agak ke belakang dari
introitus vagina dan 2 muara kelenjar skene di samping
dan agak ke dorsal urethra.
f. Kelenjar
Bartholini dan Skene
a) Kelenjar yang penting
didaerah vulva karena dapat mengeluarkan lendir.
b)
Pengeluaran
lendir meningkat saat hubungan seks
g. Ostium
Uretra
a) Walaupun bukan merupakan sistem
reproduksi sejati, namun dimasukkan ke dalam bagian ini karana letaknya menyatu dengan
vulva.
b)
Biasanya terletak sekitar 2,5 cm dibawak klitoris
h. Ostium
Vagina
Liang
vagina sangat bervariasi bentuk dan ukurannya. Pada
gadis, kebanyakan vagina tertutup sama sekali oleh labia minora
dan jika dibuka, terlihat hampir seluruhnya tertutup oleh himen.
i.
Hymen
a) Berupa lapisan yang tipis
dan menutupi sebagian besar introitus vagina
b) Biasanya himen berlubang sebesar ujung jari berbentuk bulan
sabit atau sirkular sehingga darah
menstruasi dapat keluar. Namun kadang kala ada banyak lubang kecil (kribriformis),
bercelah (septata), atau berumbai
tidak beraturan (fimbriata). Pada tipe himen fimbriata,
pada gadis sulit membedakannya dengan himen yang sudah mengalami penetrasi
saat koitus.
j.
Perineum
Perineum adalah daerah
muscular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus.
2. Anatomi Sistem Reproduksi Pada Wanita
”Genetalia Interna”
Genitalia
interna adalah organ reproduksi wanita yang terletak di dalam rongga pelvis. Bagian-bagian Genitalia
Interna :
a) Merupakan jaringan otot yang kuat,
terletak di pelvis diantar kandung kemih dan rektum
b) Dinding depan, belakang dan atas tertutup
peritoneum, sedangkan bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih
d)
Ukuran uterus tergantung dari
usia wanita dan paritas
e)
Ukuran anak-anak 2-3 cm,
nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm
Uterus terdiri dari 2 bagian :
a) Serviks Uteri
Bagian
bawah istmus uteri, berdasarkan perlekatan dengan vagina, terbagi menjadi 2 : Portio,
Supravaginal.
b) Korpus Uteri
Korpus uteri terdiri dari
beberapa bagian :
1) Istmus uteri : tempat dimana kanalis
endoserviks membuka
ke kavum uteri
ke kavum uteri
2) Kornu : tempat bermuara kedua tuba falopii
yaitu dibagian superior dan lateral
3) Fundus : bagian atas uterus yang berbentuk
konveks diantara
kedua kornu
kedua kornu
b. Tuba Falopii/ Salping
Merupakan organ tubulo
muskuler, dengan panjang sekitar 12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8
mm.
Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian :
a) Pars Interstitialis, terletak diantara
otot rahim, mulai dari ostium internum tubae
b) Pars Istmika tubae, bagian tuba yang
berada diluar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit
c)
Pars ampularis tubae, bagian
yang paling luas dan
membentuk huruf “S”
membentuk huruf “S”
d)
Pars infudibulo tubae, bagian
akhir tubae yang memiliki umbai yang disebut fimbriae tubae
c.
Ovarium
ovarium terdapat 2 buah yaitu
kiri dan kanan. Ovarium terdiri dari 2 bagian :
a) Kortaks Ovarii
1) Mengandung folikel primodial
2) Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel
de graaf
3) Terdapat korpus luteum dan albican
b) Modula ovarii
1) Terdapat pembuluh darah limfe
2) Terdapat serat syaraf
Fungsi Masing-masing Bagian Dari Genitalia Interna
a. Uterus
a) Siklus mentruasi
b) Kehamilan
c) Persalinan
b. Tuba Falopii
a) Menangkap ovum yang dilepaskan saat
ovulasi
b) Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan
hasil konsepsi
c) Tempat terjadinya konsepsi
d) Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil
konsepsi sampai mencapai bentuk blastula, yang siap mengadakan implantasi.
c. Ovarium
a) Perkembangan dan pelepasan ovum
b) Sintesa dan sekresi hormon steroid
3. Anatomi Sistem Reproduksi Pada Pria
”Genetalia Eksterna”
a.
Penis
Penis terdiri dari:
a) Akar (menempel pada didnding perut)
b) Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
c)
Glans penis (ujung penis yang
berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat
keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar glans penis
disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan
(preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3
rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
a) 2 rongga yang berukuran lebih besar
disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan.
b) Rongga yang ketiga disebut korpus
spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis
menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
b. Skrotum
Skrotum
merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis. Skrotum
juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma
terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding skrotum akan
mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh
(dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya
menjadi lebih hangat).
c. Testis
Testis
berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam
skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis
menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH)
juga hormon testosterone.
Fungsi
testis, terdiri dari :
a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu
spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan
oleh sel interstial (sel leydig).
4. Anatomi Sistem Reproduksi Pada Pria
”Genetalia Interna”
a. Vas
deferens
Vas deferens merupakan saluran yang membawa
sperma dari epididimis. Saluran
ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan
membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan
saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.
b. Uretra
Uretra
berfungsi 2 fungsi:
a) Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan
air kemih dari kandung kemih
b) Bagian dari sistem reproduksi yang
mengalirkan semen.
c. Kelenjar Prostat
Kelenjar
prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi
bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar
sejalan dengan pertambahan usia. Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang
bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan
menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang
terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
a)
Lobus posterior
b)
Lobus lateral
c)
Lobus anterior
d)
Lobus medial
Fungsi Prostat :
Menambah cairan alkalis pada cairan
seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang
terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo
Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar
prostat.
d.
Vesikula seminalis.
Prostat dan
vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi
sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari
vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis. Fungsi Vesika
seminalis, mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk
sebagian besar cairan semen
Duktus Duktuli
a. Epididimis
Merupakan
saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan belakang
dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup
testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral,
lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran
epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli
eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis
panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di
duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens.
Fungsi dari
epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di
ejakulasi, dan memproduksi semen.
b.
Duktus Deferens
Merupakan
kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan
masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih
akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk
ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.
c.
Uretra.
Uretra
berfungsi 2 fungsi:
a) Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan
air kemih dari kandung kemih
b) Bagian dari sistem reproduksi yang
mengalirkan semen.
B. Hormon-Hormon Pada Sistem Reproduksi
1. Hormon Pada Wanita
a. Estrogen
Estrogen
dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan
ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk
tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks
dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
b. Progesteron
Hormon ini
diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima
implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal
kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
c. Gonadotropin
Releasing Hormone
GNRH
merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang
pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen
tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar
GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
d. FSH (folikel
stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua
hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat
rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari
folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi
korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
e.
LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob
hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel
(sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di
pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan
progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam).
Kerja sangat cepat dan singkat.
f.
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan
3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai
dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun
pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir
trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama
pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi
HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya
kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
g.
LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior,
memiliki aktifitas memicu/meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh
kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur
dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga
2.
Hormon Pada Pria
a.
FSH : Menstimulir
spematogenesis.
b.
LH : Menstimulir Sel
Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
c. Testosteron
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki
terutama organ seks sekundernya. Efek hormon testoteron pada pria:
Sebelum lahir:
a) Maskulinasi saluran reproduksi dan genital
eksterna
b) Mendorong penurunan testis ke skrotum
Efek
reproduksi
a) Pertumbuhan dan pematangan organ
reproduksi
b) Penting dalam spermatogenesis
c) Pertumbuhan tanda kelamin sekunder
Spermatogenesis
Spermatogenesis
adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari.
Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder.
Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis
adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60
mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.
C. Siklus Menstruasi
Menstruasi
adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan
dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi
yang pertama kali (disebut menarke) paling sering terjadi pada usia 11 tahun,
tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun.
Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause.
Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause.
Hari
pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi
(hari ke-1). Siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya.
Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause.
Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause.
Pada
awalnya, siklus mungkin tidak teratur. Jarak antar 2 siklus bisa berlangsung
selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi 2 siklus. Hal ini adalah
normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur.
Siklus dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender. Dengan menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang.
Tandai setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya. Dengan demikian anda dapat mengetahui siklus anda.
Siklus dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender. Dengan menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang.
Tandai setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya. Dengan demikian anda dapat mengetahui siklus anda.
Setiap
bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan
menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.
Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telulr ini masuk ke dalam salah satu tuba falopii. Di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperma.
Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk ke dalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.
Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telulr ini masuk ke dalam salah satu tuba falopii. Di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperma.
Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk ke dalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.
Pada
sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan
dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus bisa berlangsung
selama 3-5 hari, kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan
endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya. Siklus menstruasi perkembangan
folikel.
Siklus
menstruasi terbagi menjadi 3 fase:
1. Fase Folikuler
Dimulai
dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel
telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi
pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar
FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang
masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh,
yang lainnya hancur.
Pada suatu
siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar
hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan
paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap
dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua
lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7
hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah
menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
2. Fase Ovulatoir
Fase ini
dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel
telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan
kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya
pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan
nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya; nyeri ini dikenal sebagai
mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
3. Fase Luteal
Fase ini
terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.
Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta :
EGC.
Cunningham, F
Gary. 2006. Obsterti William Edisi 21.
Jakarta : EGC.
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta :
EGC.
Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta : EGC.
sangat bermanfaat artikelnya
BalasHapusWalatra Jelly Gamat Original
Walatra Berry Jus Alinya Kanker Tumor
Obat Kanker Serviks
Obat Kanker Paru Paru
Obat Lemah Jantung Terampuh
Obat Asma Qnc Jelly Gamat
Obat Darah Tinggi Terampuh
Obat TBC Paling Ampuh
Obat Stroke Paling Ampuh
Obat Maag Kronis Paling Ampuh